18 Mar 2015

Hikmah Dari Sejarah Pilu Perang Jamal


Sejarah telah mencatat bahwa perang Jamal merupakan salah satu perang yg paling memilukan yg dialami umat islam. Bagaimana tidak, saat itu kaum muslimin dihadapkan diantara dua kubu sahabat Nabi yg saling berselisih yakni kubu Ali ibnu Abi Thalib melawan kubu Aisyah, Zubair ibnu Awwam dan Thalhah ibnu Ubaidilah.

Dalam benak kita pasti terpikir, bagaimana bisa sahabat-sabahat Rasullullah shollalahu'alahiwasallam yg mulia, yg namanya telah tercatat sbg sahabat yg dijamin masuk surga bisa terlibat pertikaian bahkan hingga saling bunuh satu sama lain?

Semua itu terjadi karena adanya fitnah yg besar. Abdullah bin Saba' bersama orang-orang munafik kala itu tak henti-hentinya menebar fitnah tentang berita kematian Ustman bin Affan r.a yang akhirnya menimbulkan perselisihan di kalangan sahabat.

Karena itulah Allah peringatkan akan bahaya fitnah melalui firman-Nya :

“Dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan.”
(QS Al-Baqarah: 191)

Sebab memang karena ini banyak sahabat yang terbunuh akibat peperangan yg tersulut karena api fitnah..

Marilah kita merefleksi diri, jika kita hidup di zaman itu kemudian kita berada di kubu Aisyah, akankah kita mencela dan mengolok sahabat Ali? Pun sebaliknya, ketika kita berada di kubu Ali, yakinkah kita bisa menahan diri utk tidak mencela Aisyah, Zubair, dan sahabat Thalhah r.a ?

Fitnah masa itu memang begitu mengerikan dan mengaburkan, hingga manusia terbaik sekelas sahabat pun tak mampu untuk menghindarinya.

Mari bermuhasabah. Apa yg terjadi di masa sekarang ini mirip betul dengan masa itu. Dimana ummat islam yg sama-sama menyerukan dan menginginkan tegaknya islam kini telah saling benci dan saling hujat. Dimana kelompok yg sama-sama mengakui dan menginginkan jihad sebagai jalan perjuangan kini saling mencela, saling bertikai dan bahkan sampai menumpahkan darah. Semua merasa paling benar, dan dengan mudahnya menyebarkan berita-berita yg belum tentu shohih kebenarannya.

Untuk itu marilah kita berpikir jernih dan cerdas, jangan mudah diperdaya oleh musuh pembuat makar dan fitnah. Jangan terjebak pada sikap dukung atau tidak mendukung tanpa ilmu dan informasi yg jelas. Apalagi sampai terjebak pada sikap "pokoknya saya tidak mendukung mereka, kalau kamu mendukung mereka kamu pasti salah !" Naudzubillah mindzalik.

Mari fokus kepada musuh bersama yg selalu memburu setiap saat. Semoga Allah lekas memberikan hidayah dan pertolongan agar agama ini kembali tegak di atas kebenaran.

0 komentar:

Posting Komentar

Pribadi seseorang tercermin dari apa yang diucapkannya.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India